Dengan obat
Kokain dan propofol
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
:
Arum suandi
Nim 09.02.004
STIKes
mutiara Indonesia
Medan
2011
LATAR BELAKANG
a. Apa itu Anestesi ?
Anestesi berasal dari bahasa Yunani. “ An “ artinya tidak, tanpa, “
aesthetos “ artinya persepsi, kemampuan merasa. Secara umum dapat diartikan
suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit. Istilah anestesi pertama kali
dipopulerkan oleh Oliver Wendel Holmes pada tahun 1846. Dilihat dari lingkup
efeknya, anestesi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1.
Anestetik Umum menyebabkan
hilangnya rasa sakit dengan disertai hilangnya kesadaran
2.
Anestetik Lokal menyebabkan
hilangnya rasa sakit tanpa disertai hilangnya kesadaran
Anestetik lokal atau zat-zat penghalang rasa adalah obat yang pada
penggunaan lokal merintangi secara reversibel penerusan impus-impuls saraf ke
sistem saraf pusat dan demikian menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, rasa
panas, atau dingin. Anestetik lokal pertama adalah kokain, yaitu suatu alkaloid
yang diperoleh dari daun suatu tumbuhan alang-alang di pegunungan Andes (Peru),
yang pertama kali digunakan sebagai penghilang rasa nyeri pada pengobatan mata,
kemudian pada kedokteran gigi. Sejak tahun 1892 dikembangkan anestetik lokal
secara sintesis dan ditemukan prokain dan benzokain pada tahun 1905, yang
disusul oleh banyak derivat lain seperti tetrakain, butkain, dan chincokain.
Kemudian muncul anestetik lokal seperti lidokain (1947), mepivakain (1957),
prilokain (1963), dan bupivakain (1967).
BAB
I
ANASTESI
LOKAL
A.Pendahuluan
1.1 Judul Kelompok Obat
Di dalam makalah
ini, penulis akan membahas mengenai anastesi local dimana jenis obat dari
anastesi local yang akan di bahas adalah jenis obat yang dikenal dengan
kokain. Juga
akan dibahas mengenai farmakokinetik, farmakodinamik,efek samping , interaksi
obat, pengkajian, serta pelaksanaannya.
1.2 Jenis Obat–obat yamg
Termasuk Kelompok Obat
Anastesi local dapat digolongkan secara
kimiawi dalam beberapa kelompok sebagai berikut :
a. Senyawa-ester (PABA) : kokain,
benzokain,prokain, oksibuprokain, dan tetrakain ;
b. Senyawa-amida : lidokain dan prilokain,
mepivakain dan bupivakain, cinchokain, artikain, dan pramokain;
c. Lainnya : fenol, benzilalkohol, cryofluo-ran,
dan etilklorida.
Semua obat tersebut di atas adalah sintetis,
kecuali kokain yang alamiah.
1.3 Farmakokinetik
Walaupun fasokontraksinya menghambat absorbs, kokain
kecepatan absorbs masi melebihi kecepatan detoksikasi dan eksistensinya
sehingga kokainsangat toksik. Kokain di absorbs dari segala tempat termsuk
selaput lendir. Pada pemberia oral kokain tidak efektif karena di dalam usus
sebagian besar mengalami hidrolisis , sebagian besar kokain mengalami dektosikasi
di hati, dan sebagian kecil di ekresi bersama urin dalam bentuk utuh.
Diperkirakan hati dapat melakukan kontraksi kokain sebanyak satu dosis letal
minimal dalam waktu 1 jam. Dektosikasi kokain tidak secepat dektosikasi
anastetik lokal sistemik
1.4 Farmakodinamik
Evek kokain yang paling penting yaitu menghambat
hantaran saraf bila di kenakan secara lokal. Efek sistemiknya yang paling menclok
yaitu rangsangan SSP.
Ø Susunan
Saraf Pusat
Kokain merupakan perangsang koeteks yang sangat
kuat. Pada manusia zat ini membuat banyak bicara, gelisa dan euphoria, ada
petunjuk bahwa kekuatan mental bertambah dan kapasitas kerja otot meningkat;
hal ini mungkin di sebabkan oleh berkurangnya rasa leleah. Adiksi dan toleransi
terhadap evek ini terjadi pada pemakaian
kokain berulang.
Efek perangsagan ini sebenarnya berdasarkan depresi
neuron penghambat. Efek kokain pada batang otak
menyebabkan peningkatan frekuensi napas, sedangkan dalam pernapasan
tidak di pengaruhi pusat vasomotor dan
pusat munta mungkin juga terangsang. Perasaan ini juga di susul dengan depresi
yang mula-mula terjadi pada pusat yang lebih tinggi, dan ini mungkin sudah
terjadi sementara bagian sumbuh
serebrospinal yang lebih rendah masih dalam stadium perangsangan.
Ø Sistem
Kardiovaskular
Kokain dosis kecil memperlambat denyut jantung
akibat perangsangan pusat vagus, pada dosis sedang denyut jantung bertambah
karena perangsang pusaat spinalis dan efek langsung pada system saraf spinalis.
Pemberian kokain IV dosis dasar
menyebabkan kematian mendadak Karena payah jantung sebagai akibat efek
kokain langsung pada otot jantung . pemberian kokain sistemik umumnya akan
menyebabkan penurunan tekanan darah walaupun mula-mula terjadi kenaikan akibat
vasokontraksi dan takikardi. Vasokontraksi ini di sebabkan oleh perangsang
vasomotor secara sentral.
Ø Otot
Skele
Tidak ada bukti bahwa kokain dapat menambah kekuatan
kontraksi otot, hilangnya kelelahan disebabkan oleh perangsangan sentral.
Ø Suhu
Badan
Kokain mempunyai data pikira kuat. Kenaikan suhu
badan di sebabkan oleh 3 faktor yaitu :
1. Penambahan
aktifitas otot akan meningkatkan produksi panas.
2. Vasokontraksi
menyebabkan berkurangnya kehilangan panas
3. Efek
langsung pada pusat pengatur suhu
Pada
keracunan kokain dapat dapat terjadi pireksia
Ø Sistem
Saraf Simpatis
Pada organ yang mendapat persarafan simpatis, kokain
mengadakan pato genesis respon terhadap norepineprin, efinefrin dan
perangsangan saraf simpatis. Kokain tidak merangsang organ tersebut secara
langsung, tetapi mengadakan sensitasis, karena menghambat pengambilan kembali
norepineprin dari cela sinatik ke dalam saraf, akibatnya neurohumor tersebut
akan tetap akan menetap di sekitar reseptororgan dalam kadar tinggi untuk waktu
lama. Kokain merupakan satu-satunya anastesik yang mempunyai sifat ini, dan hal
inilah yang menyebabkan kokain dapat menyebabkan vaso kontraksi dan midriasis
1.5 Efek Samping
Efek samping anestesi local adalah akibat dari efek
depresi terhadap SSP dan efek kardiodepresifnya (menekan fungsi jantung) dengan
gejala penghambatan pernafasan dan sirkulasi darah. Anestesi local dapat pula
mengakibatkan reaksi hipersensitasi, yang seringkali berupa axantema,
urticaria, dan bronchospasme alergis sampai adakalanya shock anafilaksis yang
dapat mematikan. Yang terkenal dalam hal ini adalah zat-zat dari tipe-ester
prokain dan tetrrakain, yang karena itu tidak digunakan lagi dalam sediaan
local.
Reaksi hipersensitivitas tersebut diakibatkan oleh
PABA (para-amino-benzoic acid), yang terbentuk melalui hidrolisa. PABA ini
dapat meniadakan efek antibaktri dari sulfoamida, yang berdasarkan antagonism
persaingan dengan PABA. Oleh karena itu, terapi dengan sulfa tidak boleh
dikombinasi dengan penggunaan ester-ester tersebut.
1.6 Interaksi Obat
Daya kerja stimulasinya terhadap SSP (cortex), di
ujung-ujung saraf dengan jalan merintai zat-zat transporyang berfungsi
mengangkut kembali dopamine ke sel-sel produksinya. Hal ini disebabkan adanya
persaingan dengan ion-ion kalsium yang berada berdekatan dengan saluran-saluran
natrium di membran sel saraf. Pada waktu bersamaan, akibat turunnya laju
depolarisasi, ambang kepekaan terhadap rangsangan listrik lambat laun
meningkat, sehingga akhirnya terjadi kehilangan rasa setempat secara
reversible. Pengunaan terlalu sering dengan konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan necorasis(mati
jaringan) akibat vasokontraksi setempat
B.
Pembahasan
2.1 Defenisi/
pengetahuan Judul Makalah
Kokain
Kokaain atau benzolimetilekgoni di dapat dari daun
erythroxylon coca dan spesies erythroxylon lain, yaitu pohon yang tumuh di peru
dan bolovia, di mana selama berabat-abat lamanya daun tersebut di kunyah oleh
penduduk asli untuk menambah daya tahan
terhadap kesehatan. Ekogoni adalah suatu amino alcohol yang bersifat basah,
sangat mirip dengan tropin amino alcohol dalam tropin. Kokain merupakan ester
asam benzoat dengan basa yang mengandung N.berbedo konvaiat rhasa dengan
anastetik lain anastetik dari kelompok ester in berhasiat vasokontraksi dan
bekerjanya lebih lama,selain itu kokain juga
memiliki efek simpatomemetik sentral dan perifer daya kerja stimulasinya
terhadap SSP(cortex) menimbulkan beberapa gejala seprti gelisah, ketegangan,
konfulasi, eufori, dan meningkatkan kapasitas dan tenaga sehingga tahan lama
untuk bekerja karena kehilagan perasaan leleh.
2.2 Pengkajian
2.2.1 Indikasi
Pengunaanya hanya untuk anastesia permukaan pada
pembedahan di hidung, tenggorok, telinga, atau mata. Pengunaanya sebagai tetes
mata sudah di tinggalkan berhubung resiko akan cacat kornea dan sifat
midirasinya. Untuk pengunaan sistemis, kokain terlalu toksis karena dapat
menimbulkan angina pectoris dan infrak otot jantung. Pengunaan terlalu sering
dengan konsentrasi tinggi dapat
mengakibatkan necorasis(mati jaringan) akibat vasokontraksi setempat. Misalnya
mukosa hidung pada pecandu kokain yang menyedot drug ini sebagai serbuk, dan
dewasa ini sangat popular di kalangan junhkis
2.2.2
Kontra Indikasi
Tidak dapat di gunakan pada kehamilan, kokain dapat
meningkatkan resiko obortus dan cacat pada janin terutama pada saluran urinya.
2.2.3
Bentuk Sediaan Obat
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit
dan lebih mudah larut.dan sebagai injeksi anastetik lokal. Hanya dijumpai dalam bentuk topical semprot 4%
untuk mukosa jalan napas atas. Lama kerja
2-30 menit.
2.2.4 Diagnosis
·
Kelas therapy
Efek kokain yang paling penting yaitu menghambat
hantaran saraf bila di kenakan secara lokal. Efek sistemiknya yang paling
mencilok yaitu rangsangan SSP.
·
Nama obat generic :
kokain
·
Rumus bangun
Rumus bangun kokain dan
senyawa ester
2.3 Perencanaan
2.3.1
mekanisme kerja obat
Daya kerja stimulasinya terhadap SSP (cortex)
menimbulkan beberapa gejala seperti gelisah, ketegangan, konvulasi, eufori, dan
meningkatya kapasitas da dan tenaga sehingga tahan lama untuk bekerja karena
kehilanga perasaan lelah .dalam larutan dengan kadar rendah kokai menghambat
penyaluran ini sehingga untuk anastesi lokal.kokain memelihara kadar dopamin
tinggi di ujung-ujung saraf dengan jalan merintai zat-zat transporyang
berfungsi mengangkut kembali dopamine ke sel-sel produksinya
2.3.2
Efek Therapy
Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya
diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
Efek lokal kokain terpenting yaitu kemampuan untuk memblokade konduksi
saraf. Atas dasar efek ini, pada suatu masa kokain pernah di gunakan secara
luas untuk tindakan di bidang optalmologi : tetapi kokain ini dapat
mengakibatkan terkelupasnya epitel kornea. Untuk pengunaan sistemis, kokain
terlalu toksis karena dapat menimbulkan angina pectoris dan infrak otot jantung.
Atas dasar ini dan adanya kemungkinan penyala gunaan obat, maka pengunaan
kokain sekarang sangat di batasi untuk pemakaian tropical, khususnya untuk
anastesi saluran nafas atas. Pengunaan terlalusering dengan konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan necorasis(mati
jaringan) akibat vasokontraksi setempat. Kokain sering menyebabkan keracunan
akut. Diperkirakan besarnya dosis fatal 1,2 gram,
Efek sebagai drugs,
sifat-sifat yang di tambahkan oleh pecandu adalah kemampuanya untuk
meningkatkan suasana jiwa(euforia)dan kewaspadaan yang tinggi serta perasaan
percaya diri akan kapasitas mental dan fisik.dalam dosis kecil, cocain yang di
hisap dari lubang hidung menimbulkan eufori, tetepi segera di susul denga
depresi berat, yang menimbulkan keinginan untuk mengunakanya lagi dengan dosis
besar.
2.3.3
Efek Samping
Efek buruk,
yang dapat timbul denga penyalagunaan kokain dapat berupa sembelit, perasaan
gugup yang sangat, kerusakan pada urat saraf, konvulasi, halusinasi, tidak bias
tidur, dan prilaku ganas, pada dosis tinggi akan mengakibatkn ketakutan yang
amat sangat, desturasi dari selaput lendir hidung dan tengorok, kehilangan
berat badan sampai ambruknya jasmania total.
2.4 Pelaksanaan
2.4.1
Cara Pemberian Obat
Pada bentuk serbuk, Cara pemakainnya : membagi setumpuk
kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas
yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti
sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan
cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian
dalam.sedangkan pada suntikan Pengunaanya hanya untuk anastesia permukaan pada
pembedahan di hidung, tenggorok, telinga, atau mata.injeksi anastesi lokal
2.4.2
Dosis Obat
Pada dosis kedokteran mata larutan (HCL) 1-4%,
anastesia hidung, telinga, dan tengorok 1-10%. Sekarang inui kokain dalam
bentuk larutan kokain hidroksida di gunakan trutama sebagai anastetik tropical
untuk saluran napas atas.
2.4.3
Nasib Obat
Reasorpsinya dari selaput lendir baik dan efeknya
sudah Nampak 1 menit dan bias berlamgsung selama 1 jam, daya kerja relative
singkat dengan ½ =50 menit. Zat ini di rombak oleh kolinestrase di hati da di
ekresikan terutama lewat urin, pada pemberian oral kokain tidak efektif karena
sdi dalam usus sebagian besar mengalami hidrolisis
2.4.4
Interaksi Obat
kokain berfungsi mengangkut kembali
dopamine ke sel-sel produksinya. Jika pemberihana berlebih akan menyebabkan
keracunan,pada keracunan kokain dengan pemberian diazepam atau barbiturat kerja
singkat secra IV untuk mengatasi perangsangan SSP
2.5 Evaluasi
Obat berhasil jika obat memberikan efek terapi yang sesuai; yaitu
menghilangkan rasa nyeri. merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah
percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
Obat gagal jika pemberian obat memberikan efek terapi. Jika
pemberian obat gagal, maka pemberian obat sebaiknya dihentikan dan digantikan
dengan obat yang lain.
BAB II
ANASTERSI
UMUM
A.Pendahulian
1.1.Judul Kelompok Obat
Di dalam makalah ini,
penulis akan membahas mengenai anastesi local dimana jenis obat dari anastesi
local yang akan di bahas adalah jenis obat yang dikenal dengan
propofol. Juga
akan dibahas mengenai farmakokinetik, farmakodinamik,efek samping , interaksi
obat, pengkajian, serta pelaksanaannya
1.2.Jenis obat-obat
yang Termasuk Kelompok Obat
Propofol merupakan anastetik intra vena yang sring
di gunakan sebagai induksi dengan campuran anastetik lain. Kelompok obat
anastetik intra vena : thiopental,
ketamin, etomidat, midazolam, propofol, fentanil.
1.3.Farmakokinetik
Propofol merupakan obat sedative-hipnotik yang
digunakan dalam induksi dan pemeliharaan anestesi maupun sedasi. Injeksi secara
intravena pada dosis terapetik memberikan efek hipnotik dengan cepat, biasanya
dalam waktu 40 detik dari awal pemberian injeksi. Serupa dengan obat anestesi
dengan aksi cepat yang lain, waktu paruh dalam darah otak ± 1-3 menit, dihitung
untuk induksi cepat pada anestesi
1.4.Farmakodinamik
Sifat farmakodinamik propofol tergantung pada
konsentrasi terapetik propofol darah. Hemodinamik efek dari injeksi propofol
selama induksi anestesi bervariasi. Jika ventilasi spontan dipertahankan, efek
pada jantung adalah hipotensi (kadang-kadang terjadi penurunan hingga lebih
dari 30%), dengan sedikit maupun tanpa perubahan detak jantung dan tidak ada
penurunan berarti pada cardiac output (luaran jantung). Jika ventilasi dibantu
atau dikontrol (ventilasi tekanan positif), derajat dan insidensi dalam penurunan
cardiac output harus diperhatikan. Penambahan opioid sebagai premedicant
menurunkan cardiac output dan kendali pernafasan. Jika anestesi dilanjutkan
dengan infus injeksi propofol, stimulasi endotracheal intubasi dan pembedahan
dapat mengembalikan tekanan arteri ke keadaan normal. Namun, cardiac output
akan tetap tertekan. Studi klinis komparatif menunjukkan bahwa efek hemodinamik
injeksi propofol selama induksi anestesi umumnya lebih menonjol dibandingkan
dengan agen penginduksi tradisional golongan IV yang lain dengan tujuan
penggunaan yang sama. Penelitian klinis dan praklinis menunjukkan bahwa injeksi
propofol jarang berhubungan dengan tingginya tingkat plasma histamin.
1.5.Efek samping
Efek terbesar dari propofol terhadap kardiovaskuler
adalah adanya penurunan tekanan darah akibat penurunan pada tahanan vaskuler
sistemik, kontraktilitas myokardial, dan preload.dan hipotensi berat
1.6.Interaksi obat
Studi klinis menunjukkan bahwa injeksi propofol bila
digunakan dalam kombinasi dengan hypocarbia meningkatkan serebrovaskular
resistensi dan penurunan otak aliran darah, otak metabolik oksigen konsumsi,
dan intrakranial tekanan. propofol injeksi Emulsion serebrovaskular tidak
mempengaruhi perubahan reaktivitas karbon dioksida arteri ketegangan,dan efek
profol terhadap pernapaan mirip dengan efek thiopental sesuda pemberian IV
yakin terjadi depresi napas sampai apnoe asampai 30 detik, hal ini di perkuat
bila di gunakan opioid sebagai medikasi pra-anastesik
B.Pembahasan
2.1 Defenisi
Propofol
Derivat-isopropilfenol ini (1987) untuk induksi dan
pemeliharaan anastesi umum. Propofol merupakan anastetik yang bau, cepatnya
induksi dan recovery dari anastesi berguna dalam pasien rawat jalan yang
memerlukan prosedur yang cepat dan singkat. Propofol secara kimia tidak ada
hubunganya dengan anastesik IV lain, zat ini berupa minyak pada suhu kamar dan
di sediakan sebagai emulasi 1%
2.2.Pengkajian
2.2.1. indikasi
obat
Untuk anastesi umum atau general anastesi untuk
induksi dan pemeliharaan ; sendasi untuk pasien yang menerima perawatan
intensif.
2.2.2.
kontraindikasi
Tidak di anjurkan pada pasien yang hipotensi (tensi
rendah) karena dapat menyebabkan hipotensi berat
2.2.3. bentuk
sedaiaan obat
Injeksi
iv/infuse, Propofol biasa tersedia dalam sediaan emulsi injeksi steril dan
bebas pirogen. Propofol injeksi biasa digunakan secara intravena
2.2.4. diagnosis
·
kelas
terapy
Di gunakan untuk induksi dan
pemeliharaan anastesi umum dan di berikan secara IV dan degan cepat di salurkan
ke otak , jantung, dan hati,
·
nama
obat dagang/paten
Nama obat dagang : Diprivan,
recofol, dll
·
nama
obat generic
propofol
2.3. Perencanaan
2.3.1. mekanisme
kerja obat
Setelah injeksi i,v propofol dengan cepat di
salurkan di otak, jantung,hati, dan ginjal.yang kemudian di susul dengan retribusi
sangat cepat ke otot kulit dan tulang.propofol segera di metabolisme di hati
(lebih cepat dari pada eliminasi tiopental)
2.3.2. efek
terapy
Propofol merupakan anestetik intravena golongan
nonbarbiturat yang efektif dengan onset cepat dan durasi yang singkat.
Pemulihan kesadaran yang lebih cepat dengan efek minimal terhadap susunan saraf
pusat merupakan salah satu keuntungan penggunaan propofol dibandingkan obat
anestesi intravena lainnya. Efek terbesar dari propofol terhadap kardiovaskuler
adalah adanya penurunan tekanan darah akibat penurunan pada tahanan vaskuler
sistemik, kontraktilitas myokardial, dan preload.
2.3.3. efek
samping
Antara lain sesak nafas (apnoe) dan depresi system
kardiovaskular (hipotensi, bradikardi), eksistensi ringan dan tromboflebitis.
Setelah siuman timbul mual, muntah, dan nyeri kepala. Propofol merupakan
tekanan arteri sistemik kira-kira 80% tapi efek ini lebih di sebabkan karena
vasodilatasi periver daripada penurunan curah jantung
2.4. Pelaksanaan
2.4.1. cara
pemberian obat
Di berikan secara i,v dan per infuse
2.4.2. dosis
obat
I,V/infuse 2-12% mg/kg bobot badan, propofol IV
1,5-2,5nmg/BB menimbulkan induksi anastesia secepat thiopental.
2.4.3. nasib
obat (farmakokinetik)
Di dalam hati propofol di rombak menjadi metabolik-metabolik
inaktifyang diekresikan melalui urin. dan dengan cepat di salurkan di otak,
jantung,hati, dan ginjal.
2.4.4. interaksi
obat
Propofol di kombinasikan dngan opiate,N2O dengan
propofol IV 1,5-2,5 mg akan menimbulkan induksi anastesia, tetapi dengan
pemulihan cepat dan pasien akan merasa lebih baik,di nbanding pengunaan
anastetik lain.
2.5. Evaluasi
Propofol merupakan anastetik induksi bila di
kombinasika dengan anasteik inhalasi lain dapat mempercepat pemulihan pasien,
di banding dengan penggunaan anastetik lain propofol dapat di gunakan dalam “day
sugery” nyeri terasa terjadi di tempat suntikantetapi jarang di sertai fibrasi
atau thrombosis, propofol tidak menimbulkan aretmia atau isekmia otot jantung.
BAB III
KESIMPULAN
1. Anastesi
Lokal
Anestetik lokal merupakan obat yang menghambat hantaran
saraf bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar yang cukup.
Efek samping
anestesi local adalah akibat dari efek depresi terhadap SSP dan efek
kardiodepresifnya (menekan fungsi jantung) dengan gejala penghambatan
pernafasan dan sirkulasi darah.
Reaksi
hipersensitivitas tersebut diakibatkan oleh PABA (para-amino-benzoic acid),
yang terbentuk melalui hidrolisa. PABA ini dapat meniadakan efek antibaktriil
dari sulfoamida, yang berdasarkan antagonism persaingan dengan PABA.
2. Anastesi
Umum
Anestesia
umum adalah tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya
kesadaran dan bersifat pulih kembali (reversibel). Keadaaan
anestesi biasanya disebut anestesi umum, ditandai oleh tahap tidak sadar
diinduksi, yang selama itu rangsang operasi hanya menimbulkan respon reflek
autonom. Jadipasien tidak boleh memberikan gerak volunteer, tetap perubahan
kecepatan pernapasan dan kardiovaskuler dapat dilihat
Propofol
merupakan anastetik intra vena jenis induksi anastetik dan pemulihan pada
anastetik propofol sangat cepat bila di kombinasikan denga anastetik induksi
lain
Efek terbesar dari propofol terhadap kardiovaskuler
adalah adanya penurunan tekanan darah akibat penurunan pada tahanan vaskuler
sistemik, kontraktilitas myokardial, dan preload. Antara lain sesak nafas
(apnoe) dan depresi system kardiovaskular (hipotensi, bradikardi), eksistensi
ringan dan tromboflebitis. Setelah siuman timbul mual, muntah, dan nyeri
kepala.
DAFTAR PUSTAKA
- Ganiswarna. S. A. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2005.
- Tan HT dan Rahardja K. Obat-obat penting. Ed. 5. Kelompok Gramedia. Jakarta. 2002.
- Ganiswarna. S. A. Farmakologi dan Terapi. Edisi V. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2005.
- www.gogle//prokain jenisanastesilokaldanumum//blog.com
Daftar isi
Latar belakag makalah
BAB I Anastetik Lokal
A. Pendahuluan
1.1
judul kelompok obat
1.2
jenis obat–obat yamg termasuk kelompok obat
1.3
farmako kinetic
1.4
farmako dinamik
1.5
evek samping
1.6 Interaksi
obat
B. Pembahasan
2.1 defenisi/
pengetahuan judul makalah
2.2
pengkajian
2.3
perencanaan
2.4
pelaksanaan
2.5
evaluasi
BAB II Anastesi Umum
A.Pendahuluan
1.1
judul kelompok obat
1.2
jenis obat–obat yamg termasuk kelompok obat
1.3 farmako
kinetic
1.4
farmako dinamik
1.5
evek samping
1.6 Interaksi
obat
B. pembahaan
2.1 defenisi/
pengetahuan judul makalah
2.2
pengkajian
2.3
perencanaan
2.4
pelaksanaan
2.5
evaluasi
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
POWER
POINT
KATA PENGANTAR
Segala
puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah farmakologi yang berjudul
anastesi lokal dan umum dengan obat kokain
dan propofol
Adapun dari penyusunan makalah
ini adalah sebagai salah satu cara guna untuk memperdalam materi farmakologi
yang merupakan salah satu mata kuliah yang di ajarkan di STIKes MI.
Penulis menyadari bahwa
penulisan makalah ini tidak terlepas bimbingan, dorongan, serta bantuan yang tak
terhingga nilainya dari berbagai pihak. Untuk itu tim penulis sampaikan terima
kasih setulusnya kepada:
1. selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah farmakologi
2. Semua
pihak yang telah membantu dalam jalan memberikan semangat untuk menyelesaikan
makalah ini.
Penulis
juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.Harapan
penulis semoga makalah yang cukup sederhana ini mampu memberikan informasi
kepada pembaca tentang Tekhnik komunikasi
teraupetik. Karena pembahasan ini sangat penting
di pelajari agar kita sebagai perawat dapat mengetahui apa saja yang
terdapat dalam komunikasi terupetik.
Akhir kata semoga makalah ini
bermanfaat buat kita semua,dan atas perhatian pembaca saya ucapkan terima kasih
Medan,20
Juni 2011
Penulis
0 komentar:
Posting Komentar